Jumat, 07 November 2014

KEINGINAN SEORANG ISTRI

Ciieeeehh...akhirnya gw sekarang berubah status jadi seorang Istri :D ahahaha...ga terasa hampir sebulan gw jalanin hari2 dengan status baru sebagai seorang Istri dari Suami bernama Isa Awaluddin. rasanya baru kemarin qta bertegur sapa di WA, baru kemarin qta ketemu di pinggir jalan di bilangan TMII tepatnya di depan mesjid At-Tin :D baru kemarin qta memperkenalkan diri satu sama lain, kenalan sama keluarga masing2, tau-tau eh tau-tau sekarang udah nikah. tinggal seatap, tidur satu tempat tidur, makan bareng, ngobrol bareng, mandi bareng #ehh =)) 
Alhamdulillah semua dipermudah prosesnya, diberikan jalan yang mudah, dan mudah2an berkah sampai kapanpun, Aamiin....
Menjalani hari2 baru itu rasanya nano2, kadang seneng, kadang kesel, semua rasa ada disana. Penyesuaian dengan habbit masing2 itu memang perlu proses, banyak hal baru yang baru qta temui dari masing2 qta dan mungkin itu membuat masing2 dari qta merasa asing. tapi semoga proses tersebut ga membuat qta makin menjauh karna "ilfil". bagaimanapun kondisinya, semoga qta bisa menerima kekurangan masing2 seburuk apapun itu,dan bisa saling melengkapi kekurangan dengan kelebihan qta masing2. karna suami itu ibarat pakaian bagi istri dan begitupun sebaliknya, maka agar dimata orang lain terlihat indah dan baik, jagalah "pakaian" tersebut agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya. saling melindungi, saling mengingatkan dalam kebaikan,saling menjaga satu sama lain dan saling menyayangi sampai akhir hayat.
lagi buka2 recent update di FB, trus liat ada temen shared good article (menurut gw sih memang bagus). biar ga lupa, gw repost di blog gw. sumber article dari link ini:

check this out ;)
Suamiku,

Mungkin pernah tersirat di dalam benakmu bahwa kau telah salah memilihku menjadi pasanganmu.
Kadang kala aku mengganggumu dengan semua rajuk manjaku.
Aku juga sering membatasi kebebasanmu yang tak sama lagi seperti dulu.
Bahkan tertidur lebih dulu saat kau pulang larut malam.
Tetapi, di saat kau sibuk dengan pekerjaanmu, ingatlah bahwa aku selalu setia menunggumu.
Kudoakan kau di dalam kecemasanku.
Dan saat aku rela pergi bersama dirimu, ingatlah bahwa ada banyak orang yang kutinggalkan demimu.
Orang tuaku, sanak saudaraku, sahabat-sahabatku.
Dan kubiarkan kau mengisi seluruh kekosongan hatiku.
Saat aku tak sengaja melakukan sebuah kesalahan.
Janganlah ego dan kekasaran yang ditunjukkan.
Tetapi perlakukan aku dengan lembut dan bicaralah dalam ketenangan.
Saat aku ingin kau menemaniku, dan kau terlarut dalam kesibukanmu, hatiku teriris dan haus akan perhatianmu.
Yang kupinta adalah sedikit perhatianmu itu.
Saat kau ingin pergi dan aku ingin kau tinggal di sisiku, percayalah itu bukan melulu karena cemburu.
Tetapi karena aku tak ingin jauh darimu.
Saat aku menangis tersedu, aku ingin kau memelukku dan mengatakan
"semuanya akan baik-baik saja."
Saat aku sedang gusar, peganglah tanganku.
Tanpa berkata apapun aku tahu bahwa kau tak akan pernah meninggalkan aku.
Ceritakan semuanya kepadaku, bukan seperti kau bercerita kepada pasanganmu, tetapi seperti kau kepada sahabatmu.
Apabila keinginanku mulai terlalu banyak, ingatkan aku untuk selalu bersyukur memilikimu.
Dan bahwa semua yang dimiliki di dunia ini akan kita tinggalkan kelak.
Dan bila aku dikalahkan oleh rasa kantukku, bangunkan aku dengan lembut.
Ingatkan aku akan tanggung jawab yang belum kuselesaikan.
Bukan dengan suara garang yang membuat nyaliku ciut.
Ketika kau sedang terhanyut dalam lautan emosi, pandang mataku dalam-dalam.
Jauh di dalam beningnya, ada cinta untukmu, dan akulah yang kau cintai itu.
Aku yang selalu mencintaimu,
Istrimu.
~Copas via FebyAna Romy~

0 Comment:

Posting Komentar